Category Archives: puito-melankolik

EDENSOR

EDENSOR

*A song inspired by Andrea Hirata’s ‘Edensor’*

DENGERIN EDENSOR

Dalam letihku, renungan itu kembali

Memanggil kilas-kilas memori

yang sulit hilang meski tak kunjung kutemukan

jawabannya… oh

sosokmu yang dulu pernah hadir

memaksaku mengungkit misteri yang tak terjawab

bagai tersihir kulangkahkan kaki ini

menapak setiap jejak yang tertinggal tentangmu

Bridge:

Melayang imajiku sejenak…

Terbawa semua kenangan tentangmu

Membawaku terbang jauh tinggi…

jelajahi separuh bumi…iii

Reff:

Dan kutemukan edensorku diteduh wajahmu…

Kuatkan aku dalam petualangan ini…

Dan kutemukan edensorku, dihangat senyummu..

Yang menghiasi warna mimpi citaku kini…

Semakin jauh kuayunkan langkah ini

Semakin banyak tanya kutemui

Seakan hanya aku dan angin berhembus

Yang membawa pergi pesan sunyiku

Dan kembali kutanya pada diriku

Kemana ‘kan kucari kau kini

Karena hingga batas cakrawala ini

Tak kunjung kutemukan hadirmu… oh…

(Back to bridge+reff, then solo melody + reff)

Andrea Hirata dan Tetraloginya memang fantastik! Bukunya yang ketiga, Edensor memiliki tempat tersendiri dalam hati saya, dan itulah yang mendorong saya untuk menulis lagu ini. Perpaduan antara pengalaman dan imajinasi yang diramu secara apik oleh Ikal merupakan masterpiece… menginspirasi saya, membangkitkan mimpi saya untuk bertualang, menjelajahi lokasi yang belum pernah saya jelajahi… sebagaimana ikal dan arai menjelajah eropa hingga afrika.

DENGERIN EDENSOR

[pre]MATURE versi demo…

Wanna support? Make a review on your blog, share this album with your YM, Facebook, FS dll. I’m very thankful for that.

===================
ABOUT [pre]MATURE
===================
Sebuah album rekaman iseng yang dikerjakan dengan sumberdaya yang sederhana. Hanya dengan sebuah komputer second (kompie perjuangan yang dicicil sedikit demi sedikit dari mouse, kibord, harddisk, cpu, hingga akhirnya kesampaian beli monitor bekas) Athlon 1,66 GHz, Soundcard Onboard, ram 128 Mb, gitar akustik pinjaman dan 2 headset merk murahan. Software yang digunakan hanya Audacity karena opensource, meskipun OSnya tetep pake Windows. Bagaimanapun, Alhamdulillah… akhirnya kesampaian juga ngerekam album Indie ini. Berhubung fasilitasnya juga terbatas, pengetahuan dan skill recordingnya juga terbatas, jadi harap maklum kalo suaranya sangat jauh dari sempurna (Cie… inget Andra & The Backbone “Sempurnaa…”). Masih banyak banget bunyi ‘kresek-kresek’ di beberapa lagu, dan bunyi tik-tak-tik-tak… jujur deh, nyerah gak tau cara ngilanginnya.

Album ini berawal dari sebuah mimpi lama yang belum kesampaian. Pas mulai kenal sama gitar (kelas 1 SMU) pernah terlintas cita-cita untuk jadi musisi. Berhubung emang dari dulu punya hobi bikin puisi (walaupun katrok bin norak) akhirnya coba disalurkan juga dalam bentuk lirik-lirik lagu. Sebenarnya sampai akhir kelas 3 SMU sudah terkumpul sekitar 20-an lagu, sebagian sudah lengkap lirik dan chordnya, sebagian baru liriknya saja atau chordnya saja yang lengkap. Lirik-lirik lagu tersebut saya dokumentasikan dalam buku catatan (yang nggak diisi harian). Mimpi untuk punya band tampaknya hingga sekarang sulit untuk saya hapus dari cita-cita. Maka meskipun sederhana, album ini adalah sebuah titik awal… dan semoga bukan titik akhir dari jalan yang saya retas agar mimpi itu terwujud.

=========================
[pre]MATURE AND MY DREAM
=========================
Kenapa dinamakan [pre]MATURE? Karena album ini dipublish dengan modal nekat dan seadanya. Yang terlintas dipikiran cuma satu… pokoknya whatever launching dan bisa didengar orang. Karena modal juga terbatas dan memang tidak berencana membuat album indie ini komersil (Mungkin suatu saat nantiiii…), maka media yang paling memungkinkan adalah via internet. Saya tinggal Upload dan siapapun bebas mendownload lagu-lagu saya ini. InsyaAllah saya tidak keberatan anda melakukan apapun terhadap lagu ini, selama masih menghargai kreativitas saya (bukan hak cipta, karena hak mencipta hanya milik Allah yang Maha Tinggi).

Mimpi & Harapan masa depanku:
1. Ada Recording Company yg ngelirik & bisa bikin album pro
[pre]MATURE merupakan ‘independent mini-album’ yang berisi 6 single dengan 4 bonus track. Ini merupakan album ke-0 saya. Seperti yang saya sebutkan diatas, saya punya cita-cita untuk membuat album rekaman sendiri dan meluncurkannya sebagai CD serta kaset sebagaimana layaknya album musik profesional. Dalam imajinasi saya, saya memberi nama album pertama saya dengan judul ‘sebuah konsep’ yang berisi mungkin 8-12 lagu. Nantinya ‘sebuah konsep’ akan dilanjutkan dengan album kedua dengan judul ‘The Guitar Trilogy’ yang kebanyakan lagunya bertema seputar ‘Aku, Kamu, Musik dan Gitar’.

2. A dream Band named ‘The RAO Band’
Makanya, album indie ini dirilis dengan nama author Ardee The RAO. Yang ada dalam bayanganku, band ini personilnya bisa menggunakan lebih dari satu alat musik, sehingga dalam setiap lagu bisa dilakukan rotasi personil. Mungkin bisa jadi kadang-kadang seorang drummer menjadi gitaris, dilagu lain sebagai vokalis, dan dilagu yang lain juga sebagai bassist. Apa aku siap? Sebenarnya tidak… dengan vokal pas-pasan dan skill gitar seadanya… mimpi itu masih butuh jalan panjang. Tetapi bukan hal yang mustahil kan? Blue print dari band tersebut mungkin ada disemua personil L’arc En Ciel… thats why i like them most.

3. Manajer Band sekaligus merangkap Manajer Pribadi sekaligus Istri yang solehah… hohoho

4. Punya Gitar Gibson Les Paul kayak punya Piyu

4. Laguku enak didenger orang dan alhamdulillah kalo menginspirasi orang.

=======================
[pre]MATURE Songs List
=======================
1. Detak-Detak

detak-detak


2. Save My Soul

save-my-soul


3. Mungkin Suatu Saat Nanti

Mungkin-Suatu-Saat-Nanti


4. Tersenyumlah

tersenyumlah


5. Ya Sudahlah…

ya-sudahlah


6. Kaos Oblong

kaos-oblong


7. SUPER HERO *NEW*

Superhero


8. EDENSOR *NEW*

EDENSOR


9. FANTASTIK *NEW*

FANTASTIK

ADDITIONAL TRACK
a. Jam Session ‘Syukur’ (Nasyid Acapella)

http://inspiringindonesia.com/7_[pre]MATURE_JamSession_Syukur(nasyid-jadoel).mp3
b. Tersenyumlah (chorus)

http://inspiringindonesia.com/8_[pre]MATURE_JamSession_Tersenyumlah(Chorus).mp3
c. Kaos Oblong (another version)

http://inspiringindonesia.com/9_[pre]MATURE_kaos-oblong-v2.mp3
d. Jam Session with Laruku’s ‘Dive To Blue’

http://inspiringindonesia.com/10_[pre]MATURE_JamSession_Dive-to-Blue(laruku).mp3

======================
STORY BEHIND THE SONG
======================
1. Detak-Detak
Lagu ini ditulis waktu kelas 2 SMA. Bercerita tentang kisah hidup seorang pengguna narkoba dari saat dia lahir hingga hari terakhir hidupnya. Fokus pesannya ada pada kesadaran dan sesal yang muncul, serta keinginan untuk taubat yang sayangnya nggak kesampaian saat sakaratul maut menjemput. Lagu ini didedikasikan buat seorang teman… dan mereka yang tidak/belum bisa lepas dari jeratan drugs.

2. Save My Soul
Salah satu lagu paling baru, ditulis sekitar januari-februari 2008. Sebuah kisah tentang harapan tentang pelangi masa depanku.

3. Mungkin Suatu Saat Nanti
Lagu ini ditulis ditengah persiapan SPMB, sekitar Mei 2003. Awalnya diharapkan bisa dibawakan saat perpisahan SMU, tapi nggak kesampaian. Tentang arti persahabatan, pertemuan, perpisahan, harapan akan masa depan dan sebuah doa.

4. Tersenyumlah
Lagu ini ditulis akhir 2002 diatas kereta antara Semarang-Jakarta. Terinspirasi oleh seorang saudari sepupuku, Hani, bidadari kecilnya om Taufik.

5. Ya Sudahlah…
Hahaha… salah satu lagu paling iseng dan spontan yang kutulis sekitar pertengahan 2003. Berawal dari gonjrang-ganjreng iseng Dm-Am-Dm-Am akhirnya malah sekalian dikasih lirik. Temanya juga iseng, nghayal abisss… padahal serius aku belum pernah pacaran.

6. Kaos Oblong
Sebuah lagu tentang cinta… (Cieee…. Hoekk!!) Cinta pada kaos oblong, simbolisasi yang pas untuk pemaknaan cinta yang lebih universal. Ditulis pertengahan 2003, udah ada aroma-aroma mahasiswa… hahaha. Padahal lulus SPMB aja belom.

7. Jam Session ‘Syukur’ (Nasyid Acapella)
Nasyid kenangan bersama Vocal Group (Nasyid) Al-Ankabut 17 di Pesantren Husnul Khotimah. Sampe sekarang nggak tau siapa pelantun dan penulis liriknya… pokoknya nasyid ini kesannya mendalam, meski sederhana.

=================
PERSONAL PROFILE
=================
Musisi : Ardee The RAO
Nama Asli : Ardian Perdana Putra
Pekerjaan : Masih-mahasiswa-semester-akhir-sekali-di-institut-teknologi-tjap-gadjah-doedoek
TTL : Jakarta, 28 Agustus 1983
Hobi : Blogging, Desain Grafis, Masak, Nulis Lagu & main Musik.
Musisi yang menginspirasi: PADI, L’arc En Ciel, Tohpati, Shoutul Harokah
Preferensi musik: Vokal, Gitar, Gitar Bass
HP: 022 92456409
Email: delcardino@yahoo.com (FS, YM, Facebook)
Blog: http://ardee.cmsku.org

“Apakah selalu ada alasan untuk menulis?”

Apakah selalu ada alasan untuk menulis?

Ada… menulislah…
Menulis apapun…
apapun yang terjadi…
selama mata ini masih diizinkan melihat…
Memandang dari cakrawala timur hingga kebarat…
Menjangkau dari ufuk utara hingga selatan…

menulislah…
apapun yang terjadi…
Karena menulis mencegah hati kita letih…
Busuk lalu mengeras dan akhirnya mati…
Tak lagi peka dan berempati terhadap apa yang terjadi sepanjang hari…
Semua naluri runtuh, tertelan ego pribadi…

Menulislah…
apapun yang terjadi…
Karena lisan tidak mampu bertutur setiap detik…
Ada kala ia khilaf dan lupa…
Menulis membantu lisan berhati-hati berbicara…
agar yang tertutur secukupnya saja…

Menulislah…
apapun yang terjadi…
Karena menulis membentangkan gagasan…
Otak yang buntu tercerahkan…
Menghantarkan naluri pada cahaya…
Cahaya sang pemberi Cahaya…

Menulislah…
apapun yang terjadi…
Karena tiada alasan untuk berhenti menulis…
selama nafas ini belum tercabut…
Dan ruh yang fana ini sirna…

[weekly lyrics] Teruntuk Ruh baru DMM 2008

Gelombang Keadilan
Munsyid : Shoutul Harokah
http://liriknasyid.com

Dan melangkah kaki dengan pasti
Menerobos segala onak duri
Generasi baru yang telah dinanti
Tak takut dicaci tak gentar mati

Bagai gelombang terus menerjang
Tuk tumbangkan segala kezhaliman
Dengan tulus ikhlas untuk keadilan
Hingga pertiwi gapai sejahtera

Takkan surut walau selangkah
Takkan henti walau sejenak
Cita kami hidup mulia
Atau syahid mendapat surga

========================

Indonesia Memanggil
Album : Ini Langkahku
Munsyid : Shoutul Harokah
http://liriknasyid.com

ha… ha… ha…

Singsingkan lengan baju pancangkan asa
Ukirlah hari esok pertiwi jaya
Bergandengan tangan tuk meraih ridho Allah

Buatlah negri ini selalu tersenyum
Bahagia dan Sejahtera dalam cinta-Nya
Tiada lagi resah tiada lagi duka lara

Negeri indah Indonesia
Memanggil namamu
Menyapa nuranimu

Negeri Indah Indonesia
Menanti hadirmu
Rindukan karyamu

====================
Tekad
Album : Berderap di Jalan yang Panjang
Munsyid : Izzatul Islam
http://liriknasyid.com

Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini… darah ini… sepenuh ridho di hati

Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran , siapapun pemanahnya
(ending)

Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya

Asalkan ikhlas di hati tuk hanya Ridho Ilahi
Robbi….

Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan

Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak menumbang kezaliman

Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Ilahi Rabbi

Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan

Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah akan padam
Tuk arungi dakwah ini jalan panjang

Asalkan ikhlas dihati menuju jannah Ilahi Rabbi

Sabar Unlimited: Karena sabar nggak berbatas

Kata orang tua, sabar itu nggak berbatas…
Kalau berbatas, namanya bukan sabar…
tapi sekedar penantian…

Menunggu sesuatu yang dinanti…
Menanti sesuatu yang ditunggu…

Sampai kapan penantian itu berakhir?
Tak berbatas… karena kita tidak akan pernah tahu
Jalan yang IA sediakan bagi kita…

Kita hanya diminta menunggu, dan terus menunggu
bersama ikhtiar yang tak habis-habis
bersama doa yang tak putus-putus
bersama prasangka baik terhadap Sang Pemilik Nasib

Jika yang dinanti itu tidak kunjung datang
maka lapangkanlah hati kita…
Karena itu mungkin washilah-Nya…
Untuk menjadikan kita orang yang kuat

Dan jika saat itu tiba… sesuai pinta kita
Sesungguhnya belum pantas kita lepas bergembira
Karena mungkin itu hanya sekedar ujian lainnya…
Akankah kita bersyukur… atau lupa dan kufur

Entah saat itu kapankah akan tiba…
Yaa… Allah Rabb penguasa hati-hati yang memohon lirih
Tundukkan hati ini dalam keridhaan atas ketentuan-Mu

“Haadza min fadhli rabbi, liabluanii a asykur, am akfur…”

Coast to Coast by Westlife

Coast to Coast by Westlife

An empty street, an empty house
a hole inside my heart
I’m all alone, the rooms are getting smaller
I wonder how, i wonder why
I wonder where they are
The days we had, the songs we sang together
O yea..

And oh my love, I’m holdin on forever
Reaching for the love that seems so far

So I say a little prayer
And hope my dreams will take me there
where the skies are blue
to see you once again my love
over seas from coast to coast
to find the place I love the most
where the fields are green
to see you once again…my love…

I try to read, I go to work
I’m laughin with my friends
but i cant stop to keep myself from thinking..
oh no
I wonder how I wonder why
I wonder where they are
the days we had, the songs we sang together
oh yeah…

And oh my love I’m holdin on forever
Reaching for the love that seems so far

So I say a little prayer
And hope my dreams will take me there
where the skies are blue
to see you once again my love
over seas from coast to coast
to find the place I love the most
where the fields are green
to see you once again…

To hold you in my arms
to promise you my love
to tell you from my heart
your all I’m thinkin of

I’m reachin for a love that seems so far…

So I say a little prayer
And hope my dreams will take me there
where the skies are blue
to see you once again my love
over seas from coast to coast
to find the place I love the most
where the fields are green
to see you once again..
My Love

I say a little prayer
my dreams will take me there
where the skies are blue
to see you one again
over seas from coast to coast
to find the place I love the most
where the fields are green
to see you once again
my love

Finding My Own Edensor 1

Nggak nyambung-nyambung banget sama judulnya sih. Habis shalat jumat ini tiba-tiba jadi inget Edensor, seri ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi yang sekarang jadi salah satu bacaan paling berpengaruh di dunia sastra indonesia. Ya, inget gimana aku kehilangan kontak dengan Indrie 5 tahun ini mengingatkan aku dengan perjalanan ikal menemukan si… (haduh gw lupa) pacarnya yang dulu. Ada sedikit (sedikiiiiiiit banget) kemiripan antara kisah keliling eropanya si Ikal denganku. Bedanya aku bukan keliling eropa, tapi keliling ke seantero dunia internet ditemani dukun paling sakti saat ini… Mbah Gugel. Misinya satu, menemukan kembali kontak dengan teman-temanku semasa SMA dulu, terutamanya si Indrie dan tentu saja Vie.

Dan akhirnya setelah pencarian selama 5 tahun ini, kenyataannya aku bukan menemukan mereka (kecuali Tora, yang ternyata tumbuh jadi mahasiswa-doyan-aksi sama sepertiku) tetapi menemukan kesimpulan lain dari pencarianku itu. Aku menemukan cinta yang berbeda dari apa yang kupahami semasa SMA. Aku menemukan definisi sahabat yang berbeda dari apa yang kutemukan di masa-masa konyol kelas satu SMA. Di kampus ini pula aku menemukan ketertarikan terhadap sosok-sosok bidadari seperti Senja, Embun dan Pelangi, yang begitu jauh berbeda dari sosok Vie yang ku mimpi-mimpikan dulu.

Di kampus ini aku menemukan Edensorku…
Saudara-saudara baru yang mengenalkan aku dengan jatidiriku sebagai seorang muslim yang utuh
Yang tak henti mengingatkanku saat aku beranjak rapuh dan luluh karena kealpaanku sebagai manusia
Uluran tangan yang hangat menjabat erat tanganku yang hampir menyerah dalam keputusasaan
Jiwa-jiwa yang tidak beranjak mati walau badai menghempas mereka di retas jalan ini

Disini kutemukan kembali Edensorku…
Dunia yang dulu begitu akrab memelukku diantara sepinya malam yang menusuk dan raka’at-raka’at yang hening
Pagi yang senantiasa cerah disambut oleh hiruk-pikuk para santri mengejar dhuha disela jam-jam sekolah
Siang yang garang ditengah rutinitas mencuci, makan, bermain bola atau sekedar bercanda ria…
Sore yang kembali cerah menyapa seperti dulu saat aku masih menghafal ayat-ayat dari lisan yang terbata-bata

Dikampus ini kutemukan kembali… hangatnya Tarbiyah…

Senja, Embun, dan Pelangi

Senja… Embun… dan Pelangi…
Menanti hari berseri…

Senja… Embun… dan Pelangi…
Siapakah yang akan kutemui…

Senja… Embun… dan Pelangi…
Mencari-cari hakikat dibalik misteri…

Senja… Embun… dan Pelangi…
Tak kunjung terjawab, namun terus kumenanti…

Kemilau jingga emas sang mentari
disenja hari yang mengiris hati
Seakan mustahil tuk termiliki
Terlalu menyilaukan pupuskan nyali

kebersahajaan sang embun pagi
hadirkan setitik kehidupan disini
Temani luluh berkalang sepi
Hadirkan harapan kembali

Warna-warna sang pelangi
bawakan pesona ceria disini
enyahkan gundah setelah gerimis pergi
kucoba raih namun terlalu tinggi

Akankah ini akan selalu jadi misteri
Perjalanan kisah pencari jati diri
Merengkuh harapan menggapai bidadari
Sebagai epilog meraih Sang Cinta Sejati

[And I still try… to find my own ‘Edensor’]

“Out Of My Mind” of Duran Duran

“Out Of My Mind”

Light a candle
Lay flowers at the door
For those who were left behind
And the ones who’ve gone before
But here it comes now
Sure as silence follows rain
The taste of you upon my lips
The fingers in my brain
Ever gentle as it kills me where I lay
Who am I to resist?
Who are you to fail?

Got to get you out of my mind
But I can’t escape from the feeling
As I try to leave the memory behind
Without you what’s left to believe in?

And I could be so sorry
For the way it had to go
But now I feel your presence
In a way I could not know
And I wonder
Do you ever feel the same
In whispering darkness
Do you ever hear my name?

Got to get you out of my mind
But I can’t escape from the feeling
As I try to leave the memory behind
Without you, what’s left to believe in?

How could you dare
To become so real
When you’re just a ghost in me

And I’ve got to get you out of my mind
But I can’t escape from the feeling
As I try to leave the memory behind
Without you, what’s left to believe in?

Here in the back of my mind
Deep in the back of my mind

Lagu ini jadi OST dari The Saint versi movie, yang dibintangi Val Kilmer sebagai Simon Templarnya. Sekali lagi, just karena aku suka lagu eighties dan juga Duran Duran, lagu ini langsung nempel begitu diputer pas ending Film yang tayang tadi malam itu. Liriknya, ngepas juga dengan feeling aku sekarang, terutama bagian…

Got to get you out of my mind
But I can’t escape from the feeling
As I try to leave the memory behind
Without you, what’s left to believe in?

Melupakan sesuatu yang tidak ingin kita lupakan…

Lirik-lirik…

Postingan saya sebelumnya hanya berisi lirik “mimpi” dari Anggun C. Sasmi, kebetulan aja denger lagu itu diputer di comlabs, dan kebetulan juga baru saat itu bisa mengapresiasi lirik lagu tadi. Lagu ini easy listening dan menurut saya sebagai penulis lirik amatir, artinya dalam. Ada keunikan dan sesuatu yang spesial dari pemilihan kata-kata dalam lagu ini. Nggak tau kenapa, tapi saya suka aja dengan pemilihan kata yang kesan pertama yang saya rasain adalah…”efektif”… pesan yang mau disampaikan lirik itu nyampe pada tujuannya tanpa berbelit-belit.

Saya memilih lagu itu untuk saya taruh di blog ini dengan alasan yang sesimpel itu. Nggak kepikiran tendensi apapun yang mengaitkan lagu itu dengan peristiwa yang saya alami atau sesuatu yang saya harapkan. Pokoknya ya cuma sekedar easy listening aja dikuping, dan saya dapet impresi yang kuat dari liriknya. Naluri auditoris saya aja yang menuntun saya untuk mengapresiasi lagu tersebut dengan cara meletakkannya sebagai salah satu lirik favorit saya minggu ini.

Ngomong-ngomong soal lirik, aku jadi inget tentang usul-usilnya aku pertama kali nimbrung dalam dunia tulis-menulis. Salah satu bidang pertama yang aku tekuni adalah membuat puisi dan lirik lagu. Nggak kerasa sudah sekitar 10-11 tahun sejak pertama kali aku menulis lirik buatanku sendiri. Dulu karena masih berstatus santri di husnul khotimah, lirik yang kutulis nggak jauh dari nasyid. Tapi seiring kepindahan ke SMU negeri, perlahan tapi pasti aku mulai berkenalan dengan lirik-lirik bertema cinta [monyet]. Saat itu juga aku mulai belajar menggunakan gitar saat membuat lagu. Lirik-lirik lagu itu kebanyakan merupakan refleksi dari apa yang aku alami secara nyata, tapi ada pula yang berdasarkan karangan imajinasiku saja.

Walaupun secara garis besar kebanyakan lirik yang kutulis semasa SMU (bahkan sebenarnya hingga hari ini pun masih) bertema cinta, tapi aku coba membawanya ke arah pemaknaan cinta dari lingkup yang lebih universal. Lagu seperti pelangi, mungkin suatu saat nanti, Tersenyumlah, dan kaos oblong adalah perwujudan dari cinta yang tidak dimaknai secara sempit sebagai hubungan mabuk kepayang dua insan berlawan jenis. Memang beberapa laguku ada juga secara khusus bicara tentang area tadi, seperti Menunggu, Fantastik, Save my Soul (bukan yang punyanya Padi), Superhero dan Vie. Tetapi itupun aku coba untuk mengungkapkannya secara tidak vulgar dan bertendensi terhadap pelecehan nilai dan arti dari cinta itu sendiri. Bahkan kadang kumasukkan pula nilai spiritual religius didalamnya. Semisal “Fantastik” (nggak aku publish di blog):

Oh tuhan, biarkan Ia tahu walau sekali saja
Bahwa Ialah anugerah terfantastik untukku…
Jangan biarkan Ia berlalu dari hidupku…
Karena ialah sang bidadariku

Oh tuhan, sampaikan semua cintaku untuknya
karena Ialah anugerah terfantastik untukku…
Jangan biarkan Ia berlalu dari hidupku…
Karena ialah sang bidadariku

Ada pula lagu yang murni sekedar tuangan imajinasi seperti Indah, yang berkisah tentang seorang gadis bernama Indah (tidak di publish, sama sekali tidak terinspirasi oleh siapapun) yang tabiat dan perangainya bertolak belakang dengan namanya. Lagu lainnya semisal, “Di balik cermin” serta abadi tentang refleksi pribadi, atau “Melukis dengan mata hati”, yang penggalan reff-nya:

Dan biarkan anganku pergi, berkelana dengan mentari
Tuk mengisi hari, dengan cahaya indahmu

Dan biarkan lepas khayalku berkelana dan arungi duniaku
Mengukir sejarah diatas sang waktu

Dalam lagu ini aku membayangkan diriku sebagai seorang tunanetra, dan sengaja lagu ini pun aku dedikasikan untuk mereka yang tidak menyerah pada keterbatasan fisiknya. Ada pula sebuah kisah khayalanku tentang seorang junker dalam lagu “detak-detak“, yang terinspirasi dari kisah seorang rekan yang terjebak dalam drugs. Lagu ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang manusia sejak lahir hingga terjebak Drugs, pergolakan pikirannya saat ingin melepaskan diri dan akhir hidupnya sebelum tobatnya terucap.

Banyak hal yang bisa kita dapat dengan menulis. Menulis puisi dan lirik mengasah diri kita untuk lebih peka dalam melihat fenomena disekitar kita, dan mampu mengungkapkannya dalam untai kata yang indah dan estetis. Dari rangkaian kata inilah kita berharap bisa menggugah empati pendengar ato pembacanya yang pada akhirnya diharapkan ikut peduli dengan fenomena tersebut. So segitu dulu masalah dunia per-lirik-an. Maaf kalo ada yang nyasar ke halaman ini karena mengira isinya berkaitan dengan satu istilah “jelalatan”. Insya allah postingan itu nggak ada hubungannya sama sekali dengan itu.