Sebuah tekad! atau nekat?
Perkenalkan, namaku Ardian
Perdana Putra, seseorang yang biasa-biasa saja.
Aku gak pernah tahu kapan aku mulai sadar kalo aku hidup,
yang pasti sekarang jelas akan berbeda ceritanya jika aku gak sadar tentang
mengapa aku masih hidup.
Aku lahir bertahun-tahun yang lalu, 28 agustus 1983 di
daerah Kampung Melayu, Jakarta timur. Saat itu orang tuaku masih numpang di
rumah nenek, tetapi tak lama kemudian kami pindah ke kontrakan di daerah
mampang, karena kantor ibuku, BATAN ada di daerah mampang prapatan.
Entah apakah ini pertama kalinya aku coba untuk menuliskan
diary/kisah hidup. Tetapi seingat ku sejak SD sebenarnya keinginan itu pernah
ada, tapi tidak pernah terlaksana. Memang keinginan itu tak kunjung terlaksana
terpengaruh oleh karakter ku yang gampang bosan dan senang mencoba, jadi saat
keinginan itu ada, kadang hanya terlaksana beberapa kali, lalu lupa. Bisa
jadi keinginan itu juga belum aku pahami
tujuannya sehingga tidak ada dorongan cukup kuat untuk membuatnya berlangsung
lama. Cuma mungkin sekarang berbeda, karena aku punya harapan dan hasrat lain
dari tulisan ini.
Aku memang belum pernah menuliskan “diary” secara harfiah.
Kenyataannya ada sedikit jiwa ekspresif didiriku yang membuat aku punya
dorongan kuat untuk menuangkan imajinasi, atau lintasan pikiran yang ada
dikepalaku secara tiba-tiba. Jadi secara nonformal aku menuangkan “diary”ku
dalam berbagai bentuk. Kadang coretan-coretan abstrak tertuang begitu saja
tanpa bisa dipahami orang lain. Saat MTs dan SMU aku suka menggambar maka aku
tuangkan dalam gambar, aku juga kadang menuangkannya dalam bentuk puisi.
Tetapi kadang aku juga tidak dapat menuangkannya kebentuk
apapun. Biasanya itu terjadi jika aku sudah memendam dan mengolah imajinasi
tersebut hingga begitu rumit diotakku. Mereka jadi sulit keluar dan hanya
muncul potongan-potongannya saja. Makanya pemikiran ku kadang sulit diterima
orang karena aku punya dunia sendiri dalam kepalaku.