Akhir 2006

Ya diri, kenapa gundah melandamu lagi…. Mengapa sesak ini muncul lagi…

Mengapa resah yang pernah siggah lalu pergi, datang menghampiri….

 

Ya diri, apakah kelemahan ku tak dapat mengambil ibroh dari yang
kualami….

ataukah kelalaian ku dalam ikhtiar…

ataukah ketidak-berkahan amal-amal ku karena begitu mudahnya aku lupa pada
Nya.

 

Wahai diri, mengapa dipenghujung tahun 2006 ini…. 23 tahun sejak kau
pertamakali melihat dunia. masih saja kau enggan belajar tentang arti hidup
ini….

Mengapa hingga kini, kau diperbudak dirimu sendiri dengan segala
pintanya…

Mengapa masih saja enggan yang meraja saat hatimu berteriak… khawatir
menjadi sesosok batu tanpa siraman sinarnya, dari sang mentari sabda……

Mengapa masih begitu mudah kau wajarkan hatimu untuk mengharap cinta selain
cintaNya, mengemis perhatian selain ridhoNya, mencari sandaran selain belai
indah KasihNya….?

Apakah ini yang disebut kedewasaan? Atau kau memang tidak pernah beranjak
dewasa?

Atau kau selama ini salah kira, tertipu dan merasa dirimu kini telah
dewasa….

 

Wahai Rabb yang tidak pernah habis pancar sinar kasihnya…. disini ada
hambamu…. yang telah sekian lama lalai dan lupa, tidak mengangkat tangan lalu
berdoa…. memohon ampunMu dari segala kecongkakan dan kelemahan diri…

Wahai dzat yang tidak pernah tidur dan terlupa, yang menguasai dan
berkehendak memberi kesadaran bagi diri ini….

betapa takut aku menghadapi malam, khawatir fajar tak pernah menjelang

betapa takut aku menghadapi pagi, khawatir tidak akan tersisa rona merah
senja untukku

betapa takut diri ini menghadapi esok pagi, jika tiada lagi pelita hati di
rongga dada ini…

betapa takut aku mengalami besok sore, takut hanya ada sesal untuk
kunikmati dimalam hari

 

Wahai tuhan yang tidak pantas menerima kesombongan makhluk hina dina
ini….

kutak tahu kapan ajal ku…. tetapi kuingin selagi ku ingat pinta ini….

selagi tidak kau cabut petunjuk jalan mu ini….

selagi belum habis nafas ini….

izin kan aku akhiri hidupku dengan rasa takut hanya padamu…

dengan ketundukan dam totalitas hanya untukmu…

dengan sepenggal senyum pengorbanan dalam ridhamu…..

 

Ya Allah…. ku ingin setiap tetes airmata ini jadi saksi diakhirat bahwa
aku pernah mengingatMu…. walau Cuma beberapa menit saja…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *