dalam sebuah renungan

Dalam sebuah renungan
Ardian Perdana Putra

Suatu saat nanti, kaderisasi ini bukanlah sebuah pertemuan sepi
dimana aku memberikan segala yang kupunya kepadaku…
atau tidak kepada siapa-siapa

Suatu saat… aku ingin, begitu banyak bocah-bocah
Bergelayut manja dibawah belai kasih sayang
Panji perjuangan ini

Dimata mereka terpancang sebuah panji
Aku mati dalam mulianya naunganmu
Atau tidak sama sekali

Suatu saat kuingin lentera-lentera
Yang mulai redup ini tergantikan
Nyala besar mentari yang tertanam di setiap nafas baru gerak ini…
Yang berteriak “Allahu akbar… kutegakkan panjimu…

Panji…
Jangan redup kibar hembus aromamu
Sisakan sedikit didada ini
Dan biarkan pedang-pedang takdir
Antarkan ku pada Sang Pempunya
Yang tak mungkin terpunya

Atas kegundahan yang menyisip dalam kaderisasi ini

Karena aku masih sang pemegang panji
Majulah maju barisanku
Kibaskan pedangmu hadapu lawanmu
Aku masih akan ada disini
Hatta perang ini berakhir
Hingga nyawa terakhir jundiku
Menyambut lambai sang rabb
Hingga ratusan kelebat
Mengiris, mencabik
Aku masih akan disini
Karena aku sang pembawa panji

Perang ini masih panjang…dan aku belum siap…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *