Category Archives: web-design

Web4Dummies[1] : selayang pandang ftp

Web4Dummies[1] : selayang pandang ftp…

[Markaz, 19 Juni 2007; “gw harus bs bli kompie sendiri…”]

Tulisan ini tidak lebih merupakan suatu resume (ringkasan hasil) belajar saya secara autodidak. Saya pun pernah ngeblank sama sekali tentang dunia web, apa lagi saya pertama kali mempelajarinya saat sama sekali tidak ada fasilitas komputer yang bisa mendukung proses belajar itu. Hal ini menjadi suatu hal yang saya sukuri, karena dengan begitu saya dapat belajar dari sisi yang paling fundamental. Begitu dominannya proses trial-and-error saya alami menjadi suatu ‘keindahan’ tersendiri karena menempa diri saya menjadi lebih sabar menghadapi kegagalan.

Bagi rekan-rekan di ITB/beberapa kampus lain mungkin proses download/upload via ftp sudah menjadi hal biasa. Karena protokol inilah yang kita gunakan untuk bertukar file antar komputer/laptop diseluruh jaringan LAN di ITB. Kita pun cukup familiar dengan software semacam Total Commander atau Windows Commander. Bagi yang ‘kurang kerjaan’ (baca: Advance) putty menjadi alternatif lain. Sayangnya kita memanfaatkan ftp hanya sampai sebatas itu saja. Untuk sekedar menyimpan sementara file kita, sharing software bajakan, film gratisan, MP3, e-book, komik scan atau bahkan bo*** (kalo ada, seperti dulu heboh-heboh ‘ftp-kamus’ jaman TPB).

Sekilas tentang FTP

File transfer protocol, atau disingkat dengan ftp adalah suatu jalur/media/alat untuk untuk proses transfer file dari suatu server ke server lain, atau dari suatu URL ke URL lain dalam jaringan internet. Protokol ini telah lama ada, bahkan mungkin hampir sama lamanya dengan keberadaan internet itu sendiri. Melalui prosedur inilah para web developer meletakkan file-file kelengkapan websitenya pada suatu hosting. Dengan ftp web mereka dapat mengerjakan situsnya secara offline, baru kemudian menguploadnya setelah situs tersebut siap di luncurkan.

Tidak semua hosting menyediakan akses ftp untuk mengupload file ke website, ada kalanya protokol yang mereka gunakan berbasis http (harus melalui file manager yang disediakan website. Namun seiring berjalannya waktu, hosting macam ini tidak terlalu disukai karena biasanya proses transfer file dilakukan satu-per-satu, sehingga menyulitkan bila jumlah filenya banyak. Apalagi dengan berkembangnya blog serta CMS, yang jumlah filenya yang begitu banyak.

Kita pun begitu dimanjakan dengan mayoritas ftp server kita yang dapat diakses anonymous dari dalam kampus. Jadi tidak perlu repot-repot memasukkan username atau password. Dampaknya adalah kita tidak terlalu familiar dengan eksistensi ftp di dunia web yang ada diluar kampus. Tetapi setidaknya kita tidak lagi belajar dari nol. Artikel ini ditulis sebagai panduan dan trigger bagi mereka yang ingin lebih mendalami lagi dunia web-development dari nol/blank samasekali. Dengan saya menulis ini bukan berarti saya jago atau sudah mumpuni dalam masalah ini. Mengupload file via ftp

Sesuai konteks sub-judulnya, saya akan membahas mengenai prosedur transfer file ini, terutama dalam konteks web-development. Setelah seorang web-developer (selanjutnya disingkat webdev) mengerjakan websitenya secara offline, agar dapat diakses oleh pengguna internet ia harus meletakkan filenya tersebut di suatu server (perangkat penyimpanan data yang selalu terhubung dengan jaringan internet). Cara yang populer adalah dengan menggunakan jasa hosting, baik gratisan maupun komersial. Untuk yang gratisan banyak pilihan yang bisa diambil, http://www.free-webhosts.com menyediakan informasi mengenai berbagai hosting gratis.

Sedikit panduan untuk yang baru memulai belajar/mencoba membuat website, langkah beserta tips dari saya adalah sebagai berikut:

  1. Buka situs free-webhosts.com, atau cari “free webhost” di google.
  2. Klik menu “free web hosting” di bagian kiri atas.
  3. Perhatikan spesifikasi webhost yang akan kita pilih, tentukan yang sesuai kebutuhan kita, atau lebih lengkapnya baca artikel ini.
  4. Jika waktu anda cukup panjang untuk online, pilihlah beberapa (2-4 webhost) hosting sekaligus, dan cobalah register kesemuanya. Jika tidak ingin, minimal mendaftarlah ke dua host agar anda dapat membandingkan kedua host dan mempelajari plus-minusnya sebagai studi kasus. (Saya menggunakan xphost (dulu), prohosts, freehostia dan webmaster-networks kesemuanya mensupport FTP).
  5. setelah kita temukan yang cocok, lihat profil dari perusahaan webhosting tersebut, dan klik link situsnya.
  6. Mendaftarlah, kemudian jangan lupa catat user account dan password anda. Umumnya akan ada email konfirmasi tentang data administratif website anda. Catat semuanya, terutama user name, password, alamat host, dan initial directory. Jika ada, catat pula nama database SQL anda, host SQL (ada yang cukup dengan local setting atau harus dengan URL lain), user name, dan password.
  7. Sebelum melakukan file transfer, cobalah untuk masuk/login ke control panel anda. Lihat dan pelajari konfigurasinya, terutama bagian “ftp manager”, PHP MyAdmin (database SQL anda), dan file managernya. Hal ini untuk mengecek peranti lunak yang digunakan dalam proses web development diatas, syukur-syukur kalo hosting kamu menggunakan net2ftp sebagai file manager, jadi gak perlu pake software ftp manager lagi.

Sampai disini, kita telah siap untuk mentransfer file kita ke ftp. Ada beberapa data yang harus kita masukkan secara benar ke ftp manager kita yaitu: nama user, password, alamat host kita (defaultnya adalah localhost/tergantung kebijakan dari webhost kita, bisa dilihat di cpanel), initial folder/ directory. Jika sudah benar klik “ok/connect”, tunggu beberapa saat. Akan muncul pesan teks jika kita telah tersambung. Segera lakukan transfer file dengan melakukan ‘drag-and-drop’ (klik-tahan-geser-lepas) file atau dengan menyorot file yang akan kita pindahkan (shift-klik/ctrl-klik) kemudian menekan tombol panah yang mengarah ke folder ftp kita. Akan berpindah ke ftp, prosesnya membutuhkan waktu apalagi jika koneksi internet kita memang agak lambat.

Ada yang perlu diperhatikan mengenai waktu akses. Untuk alasan keamanan, ftp server biasanya menerapkan waktu time-out, jika tidak ada aktivitas selama jangka waktu tertentu, maka secara otomatis koneksi/sambungan ke server akan terputus. Karena itu proses transfer dilakukan sesegera mungkin. Hal lainnya adalah jika kita mengakses internet melalui LAN, kemampuan untuk mengakses ftp ini tergantung pada kebijakan yang diterapkan administrator jaringan kita.

  1. Untuk kasus ITB, sulit untuk melakukan akses ftp luar kampus melalui software ftp manager yang umum. Beberapa waktu lalu saya menemukan solusinya (thanks to my new friend, andri@cisco.co.id/YM=jagoancisco) yaitu menggunakan fasilitas transfer ftp berbasis web seperti yang saya sebutkan diatas. Kita dapat menggunakan Net2ftp, ada beberapa situs yang memasang protokol ini, diantaranya andri (silakan datangi blognya langsung untuk info lebih lanjut), situs net2ftp, UGM dan hosting baru saya (http://ardee.wmn.cc/ftp).
  2. Untuk mencari situs yang membuka layanan ini anda tinggal mencarinya di google. Jika anda sudah cukup familiar menggunakan layanan dari situs-situs tadi, anda juga bisa menginstallnya sendiri di website anda. Sourcenya gratisan sehingga mudah ditemukan di internet. Yang cukup cepat dan baik: http://net2ftp.activeserver.com.br/index.php .
  3. untuk proses installasi sebenarnya dapat dilihat langsung di dalam paketnya, tapi akan saya bahas pula dikesempatan yang akan datang. Untuk cara penggunaannya relatif sama dengan penggunaan software ftp yang biasa jadi seharusnya tidak ada kesulitan yang berarti. Tapi jika ternyata anda tidak dapat connect ke ftp server anda, berarti ada masalah.
  4. silahkan cek kembali prosedur koneksi anda di cpanel webhost anda, jika diperlukan lihat pula menu help-nya atau jika ada, tutorial penggunaannya (prohost menggunakan net2ftp untuk file manager member mereka, beserta tutorialnya).

Mungkin itulah sedikit pengantar mengenai dunia transfer file melalui ftp. Apa yang saya tulis tidak lebih dari interpretasi saya saja terhadap apa yang saya pelajari secara autodidak. Jadi sangat mungkin ada mispersepsi, atau kesalahan penggunaan istilah dalam penulisan artikel ini. Oleh karena itu, saya mohon feedback dari anda yang menggunakan file ini. Anda berhak mengcopy-paste artikel ini, dengan tetap menghormati hak ciptanya.

Kolom curhat/refleksi

Sedikit renungan dari saya. Saya merasa bersyukur tidak masuk jurusan Informatika atau Sistem informasi atau sejenisnya. Karena dengan begitu ‘musuh’ yang harus saya taklukkan untuk belajar web-development adalah kemalasan saya serta rasa ingin tahu yang tak habis-habis, dan bukannya deadline waktu kuliah, tugas-tugas atau omelan dosen. Banyak hal yang saya dapatkan dalam pengembaraan saya didunia web ini, bahkan dalam waktu yang singkat 1-2 minggu ini saja.

Berulang kali gagal, error adalah hal yang sangat biasa dalam web-development apalagi web programming. Tetapi tidak pernah ada hal yang sia-sia dari proses tersebut. Semuanya saya pahami sebagai jalan yang ditunjukkan Allah agar kita menjadi pribadi yang lebih sabar dan dewasa dalam menghadapi benturan hidup ini (beraaatt…..).

Jadi bagi anda yang baru memulai belajar membuat website, jangan mudah berhenti/patah semangat. Kegagalan, hadapi saja dengan santai. Mungkin kita harus mengingat seorang thomas alfa edison yang butuh ribuan kali gagal untuk membentuk sebuah maha karya. Ada baiknya anda bergabung dengan komunitas seperti milis, atau berkenalan dengan para netter yang anda anggap sudah cukup berpengalaman. Saya merekomendasikan Mario, Andri, Jonru, dan Fatih Syuhud. Mereka beberapa orang yang telah cukup lama malang melintang didunia internet, bagus sebagai teman diskusi atau bertanya.

wassalam

Senja admirer

Mau tau update blog ini via email? Masukin email Kmu disini: Delivered by FeedBurner

internet marketing

RSS Feed ‘mengumpan orang ke website kita’

RSS Feed: Mengumpan orang untuk datang keblog kita…

[Markaz, 19 Juni 2007; “Kenapa gw suka ngalor-ngidul ya…”]

Istilah ini baru saya kenal bulan-bulan ini. Jika mengutip dari Mario gagho, RSS singkatan dari Rich Site Summary atau ringkasan dan bentuk sederhana dari sebuah situs. Kalau di situs, selain isi kita juga dapat melihat gambar dg segala warna warninya, sedang RSS hanya mengandung isi/dokumen dari sebuah situs.

RSS-Feeding, suatu metode dalam dunia blog dan CMS yang memudahkan kita untuk berbagi informasi antar pemilik blog. Istilah ‘feed’ sendiri secara bahasa artinya umpan, dan memang sesuai dengan fungsi awal dari site-feeding sendiri yaitu menarik orang untuk datang ke situs yang kita kelola. Tetapi tidak semua situs dapat melakukan site feeding, hanya situs berbasis CMS/php sajalah yang memungkinkan site-feeding ini dapat berjalan.

Mekanisme dari RSS Feeding

Secara teoritik (baru baca dari buku tentang Joomla!) proses dari feeding sebenarnya ‘sederhana’. Struktur dari suatu CMS yang berbasis pada PHP terdiri dari 4 unsur yaitu file HTML, Script PHP, Style CSS dan structure setting yang berbentuk XML [1]. Dari keempat unsur tersebut, yang mengatur struktur pengarsipan dokumen berita/artikel yang di-publish di website kita adalah file XML-nya. File inilah yang kemudian menjadi sumber informasi dari sebuah RSS feed. Pada dasarnya RSS feed sendiri merupakan informasi mengenai judul dan cuplikan dari artikel yang tercantum dalam XML.

Tetapi butuh diluruskan pula, bahwa RSS feed tidak menggunakan sembarang file XML sebagai sumber. Hanya file XML yang mendokumentasikan arsip sajalah yang diolah menjadi RSS feed. Pada CMS/blog file XML arsip selalu di update setiap kali ada artikel yang dipublish. Sehingga saat suatu website/RSS feed manager memanggil file itu, ia akan menampilkan artikel paling update.

Salah satu yang populer digunakan diantaranya adalah ATOM (yang by default digunakan dalam blog). Cara menggunakannya pun mudah. Bagi yang ingin berlangganan/memasang RSS feed dari suatu blog maka yang dilakukan adalah memasukan URL dari file ‘atom.xml’ dari situs tersebut. Untuk blogger/blogspot dan FS blog alamat URLnya adalah URL blog kita ditambah “/atom.xml”.

RSS Feed Agregator/ reader

Untuk proses ini bisa dibaca selengkapnya di blognya Mario tetapi singkatnya adalah media yang kita gunakan untuk dapat melihat update dari berbagai situs pada saat yang bersamaan. Banyak jasa penyedia RSS Feed agregator, ada MyYahoo! dan reader.google.com. Saya menggunakan MyYahoo sampai saat ini, karena kebetulan mail saya yahoo. Caranya mudah,

  • Setelah login ke Yahoo.com kemudian pilih MyYahoo! yang letaknya persis dibawah logo yahoo disamping button MyMail.
  • Ada pilihan ‘add content’ di bagian kiri, tinggal di klik, kita akan dibawa ke tab ‘add content’.
  • Ada dua area di tab tersebut, find atau browse. Pilih ‘add rss by url’, kemudian masukkan URL dari file XML atau RSS feedsnya.
  • Jika kurang yakin gunakan fasilitas search saja.
  • Setiap update terbaru dari blog/website yang kita sindikasi/agregasi (gak begitu paham juga dengan istilah ini) akan segera tampil di MyYahoo kita.

Tulisan ini hanya sedikit awal bagi mereka yang baru mulai mengenal blog dan tulis-menulis, seperti saya. Inilah kira-kira resume belajar saya untuk masalah RSS feeding. Untuk lebih jauh lagi silahkan minta petunjuk pada Mbah Google…. insya Allah banyak sumber mengenai lika-liku RSS feeding yang lebih berkompeten dibanding saya.

Wassalam

Senja Admirer

Mau tau update blog ini via email? Masukin email Kmu disini: Delivered by FeedBurner

internet marketing

Lagi jarang posting bukan berarti jarang nulis. Nu…

Lagi jarang posting bukan berarti jarang nulis. Nulis sih lumayan sering tapi bukan tulisan yang pas buat diposting, jadi nganggur deh.
terakhir hari ini. Sebenarnya mau ngepost tulisan bulan kemarin yang isinya tentang review saya belajar web-development. topik fokusnya adalah belajar javascript, yang akhirnya menghasilkan sedikit tulisan yang merupakan ringkasan terjemahan dari salah satu e-book gratisan di web. Judul buku sumbernya adalah “Voodoo Intro to Javascript“. Ntar kapan-kapan di uplot lah.
Ngomong-ngomong soal ebook, ironis juga negeri saya ini. Nyari ebook berbahasa indonesia itu sulit bukan main. Ada sih, paling dari infokomputer, selain itu paling adanya di website-website jijay yang menawarkan paket ebook dengan harga ratusan ribu. Padahal Allah gak pernah memasang harga untuk ilmunya. Sedikit mensetting pikiran saya menjadi paranoid, saya sempet berpikir kalo mereka-mereka ini bagian dari konspirasi internasional yang ingin membuat bangsa ini bodoh terus. Hal ini diidikasikan oleh beberapa kalangan, seperti buku yang pernah saya baca.. “singapura: basis israel diasia tenggara” yang menyebutkan bahwa, 2015 direncanakan Indonesia tidak akan ada lagi.
benar-benar sangat mengherankan, dengan banyaknya software bajakan di negeri ini ternyata tidak membuat kita tambah kreatif. padahal membuat file pdf itu hanya cukup beberapa klik saja. Ditambah lagi sebenarnya di negeri ini banyak sekali penulis bagus, ada ratusan blog yang saya kunjungi isinya sangat padat dan rutin. Berbobot lagi…. Hanya beredar di blog, milis dan forum saja sayangnya.
Saya jadi lumayan gregetan dengan hal ini, dan sempat terpikir untuk mulai menulis Online book atau Ebook dengan format pdf atau chm. salah satu proyek coba-cobanya adalah tulisan diatas, walau cuma sekitar 3 halaman. Kedepannya semoga bertambah, dan bisa diakses siapapun orang indonesia yang ingin belajar.

Mau tau update blog ini via email? Masukin email Kmu disini: Delivered by FeedBurner

internet marketing

Nemu nih, ada permainan keren!! thanks to DHTMLgoodies.

Nemu maenan online untuk ditaro di website pribadi kita. bagus, patut dicoba, langsung di copy paste aja source scriptnya di: http://www.dhtmlgoodies.com/scripts/minesweeper/minesweeper.html
klo gak ngerti caranya, klik kanan, trus klik “view page source” abis itu tinggal ambil aja scriptnya, yang di dalem tag body ditaro di dalem body, klo yang ditaro di head ditaronya di head juga. kata pengelola situsnya silakan pake aja, asal tetep nyebutin asalnya (http://www.dhtmlgoodies.com/).

<embed src=”http://www.dhtmlgoodies.com/scripts/minesweeper/minesweeper.html”>

Mau tau update blog ini via email? Masukin email Kmu disini:

Delivered by FeedBurner

internet marketing

Situs Komunitas Bisnis Pemula

Situs Komunitas Bisnis Pemula

[Markaz, 6 Juni 2007; “Gw butuh web-programmer nih…”]

Beberapa hari ini perhatian saya sedang ‘agak’ terfokus (karena lebih sering gak fokusnya) pada beberapa hal, utak-atik javascript untuk peningkatan performa blog, pusing pilih-pilih blog-provider yang paling cocok dengan kebutuhan dan selera saya, ide mem-buku-isasi blog saya menjadi autobiografi 25 tahun kehidupan saya, mikirin perbaikan proposal bisnis-plan dan tagihan desain batik. Yah, kalo dipikir-pikir jadinya emang gak fokus, walo pun pengennya bisa fokus. Agak ‘gatel’ ngliat peluang-peluang yang muncul saya temui, dan kayaknya melepaskan ato ngerelain beberapa sepertinya gak masuk opsi saya. Jadi, kayaknya mau coba dimaksimalin aja semuanya, sambil tetep ngukur-ngukur mana yang emang layak dikejar mana yang harus ditunda.

Kita sering mendengar ada yang membanding-bandingkan antara orang yang bekerja sebagai karyawan dengan orang yang membuka lapangan pekerjaan baru dengan berbisnis. Sebagian orang berpendapat bahwa menjadi pengusaha lebih baik dari pada karyawan, sebagian yang lain menganggap menjadi karyawan merupakan jalan yang lebih aman untuk memperoleh pencaharian. Apapun alasannya kedua pilihan tadi mungkin kurang lebih sama baiknya, masing-masing memiliki plus minus tersendiri. Karena tidak lantas dengan memilih menjadi pengusaha, seseorang menjadi sukses. Seseorang yang menjadi karyawan pun belum tentu aman dari ancaman PHK, karena bisa saja perusahaan tempatnya bekerja tiba-tiba bangkrut.

Campus-preneur dan Jatuh Bangun Bisnis

Satu hal yang saya yakin dapat kita sepakati adalah bahwa memulai bisnis bukan suatu perkara gampang. Jatuh bangun dalam menyusun tangga kesuksesan adalah suatu hal biasa dan wajar. Karena itulah, begitu banyak orang yang menyerah dari bisnis yang ia mulai karena kalah mental dalam menghadapi persaingan yang ada. Tetapi diluar fenomena itu tak jarang pula yang ‘membandel’ menghadapi kegagalan kemudian mencoba jalur yang lain sehingga akhirnya dapat survive. Ternyata tidak hanya diluar kampus saja persaingan untuk survive dalam bisnis ini ada, bahkan mahasiswa hingga dosen pun tertarik untuk berbisnis.

Jika kita lihat fenomena yang cukup dekat dengan lingkungan kampus sendiri, bisa jadi hal tersebut begitu mudah kita temui. Mungkin saat kita masih berkutat dengan tugas kuliah dan praktikum ternyata teman kita justru pusing dengan businessplan-nya. Mungkin pula ada dosen kita yang membuat kita terkagum-kagum dengan home industry yang dikembangkannya, atau sebaliknya membuat jengkel karena berproyek-ria dan membuat kuliah terbengkalai. Atau jangan-jangan malah kita sendiri yang ternyata tertarik untuk mulai mengelola bisnis. Fenomena ketertarikan tersebut makin marak dan mewabah seiring banyaknya lomba bertajuk “entrepreneur challenge” yang ditujukan bagi mahasiswa seperti IEC, SYEC, PKM, dll.

Tentunya hal diatas merupakan hal yang menggembirakan. Ditengah masih terpuruknya perekonomian negeri kita dan tingginya tingkat korupsi di Indonesia perkembangan calon-calon pengusaha baru merupakan titik terang munculnya lapangan kerja baru. Hal ini jika dikelola dengan baik akan berdampak baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat seiring menurunnya tingkat pengangguran dinegeri ini. Disamping itu berkembangnya entrepreneurship sejak di lingkungan kampus berpotensi untuk memacu semangat berwirausaha pada strata masyarakat lainnya. Layaklah kiranya bagi kita untuk optimis bahwa negeri kita dapat bangkit dari keterpurukan yang kita alami sekarang.

Akselerasi perkembangan bisnis baru melalui situs komunitas

Salah satu cara untuk mendukung tumbuhnya entrepreneur-entrepreneur baru adalah dengan menyatukan calon-calon pengusaha dengan pengusaha yang telah mapan. Dengan begitu maka terjadi proses transfer nilai dan etos berusaha dari pelaku yang telah sukses ke para pemula. Hal ini menjadikan proses “belajar dari nol” yang dilakukan para pengusaha baru itu berlangsung lebih cepat. Selain itu peluang kerjasama antar pebisnis-pebisnis tersebut terbuka lebar, sehingga secara otomatis terbentuk suatu jaringan perekonomian yang kuat dan saling menguatkan.

Salah satu contoh yang mudah mungkin Liqo’at bisnis yang beberapa bulan lalu sempat terdengar diantaranya di Bandung sendiri. Melalui pertemuan-pertemuan pengajian ini, pebisnis-pebisnis muslim baru dapat membangun jaringan bisnisnya dengan kedekatan kekeluargaan yang terbangun antar anggotanya plus peningkatan spiritualitas mereka. Komunitas-komunitas ini sangat membantu bagi para pemula karena ada saudara-saudara baru yang siap membantu mereka dengan dasar landasan yang kuat, yaitu landasan kesamaan aqidah.

Secara tidak terduga tercetus gagasan untuk membuat situs komunitas yang dapat menyatukan para wirausahawan pemula, orang yang tertarik untuk mengenal kewirausahaan dan pengusaha mapan yang telah sukses dibidangnya. Awalnya ide ini muncul dari masalah sederhana, keinginan untuk belajar membuat business plan. Hal tadi ditambah ketertarikan terhadap bidang web-development membuat saya kemudian terpikir untuk mengembangkan suatu layanan pembuatan business plan secara On-line. Ide ini kemudian berkembang lebih jauh menjadi situs komunitas, karena saya pikir sekedar bisa membuat business plan saja tidak cukup. Terpikirkan untuk membuat suatu wahana yang memfasilitasi konsultasi seputar memulai bisnis, tempat bertukar info mengenai peluang yang ada, dan jaringan bisnis yang dapat menyatukan pebisnis baru dari seluruh nusantara.

Saya melihat ide ini berprospek untuk dikembangkan, terutama untuk mempercepat pertumbuhan usaha baru di Indonesia. Jika melihat perkembangan yang begitu pesat dari situs komunitas seperti friendster, multiply serta blog seperti blogger dan wordpress tentunya situs komunitas bisnis pemula ini memiliki prospek yang sangat baik.

[ bersambung!! “Berhubung tiba-tiba kamil curhat soal tugas bisnisplan Maninovnya, maka buyar sudah ide lainnya….” dilanjutkan lain waktu, tapi insya Allah, proyek ini sedang disusun blueprintnya….. tinggal nyari temen, terutama yang ahli soal PHP, My SQL, dan Javascript…..]

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner