Kemarin, Ia masih Kokoh Berdiri..
Menatap angkuh langit, seakan berkata…
Akulah saksi Sang Kala Melangkah…
dititinya waktu, dilolongnya sejarah…
menghantar setiap gejolak maju…
menuntun Bayi-bayi revolusi temukan moksanya
dan… era masih berjalan…
bercermin memantas dalam metamorfosa
sinkronkan diri dengan langkah sang Kala
dan… akhir waktu menjebaknya dalam takdir
meronta….!! tali ajal membelitnya…. menjeratnya…
ia masih mengaum dalam erang
masih mengaum…
masih mengaum….
masih mengaum…
dan saat roboh..
bayi-bayi peradaban masih meneriakinya
aku tak rela…
hidupku… perjuanganku…
ada pada rongga rangkamu
citaku… ideologiku….
ada dalam alur hembus asamu
perlahan wujudnya memudar..
ditelan bumi ganesa yang angkuh…
seekor tumbal….
bagi cantikku
katanya….
Untuk Tuhan, Bangsa dan Almamater. MERDEKA…!!