Apa yang rumit dari konsep agama?
mengapa ada saja topik untuk memperdebatkan agama?
dari antar sesama satu agama karena beda pemahaman dan penafsiran, hingga antar agama menyoal ketuhanan bahkan percintaan.
Tadi pagi saya merenung, kemudian tiba tiba saja muncul suatu kalimat dibenak saya. “agama dibangun secara egosentris dengan tuhan sebagai pusatnya. tak ada kata kompromi dalam dogma agama, karena harus kita yakini tuhan dengan segala kesempurnaannya pasti sangat paham dengan “hasil rancangannya” dan apa yang digariskan sebagai “rule” bagi si ciptaan itu (bahasa populernya sunnatullah). Saat kita percaya tuhan, maka tak ada pilihan lain selain mengikuti setiap dogma agama.
oleh karena itu saya pikir sangat tidak masuk akal soal memandang konsep agama secara liberal apalagi MENGGUGAT agama. punya hak apa manusia mempertanyakan relevansi hukum yang ditetapkan si pencipta dirinya. bukankah cukup ” Laa yukallifullaha illa wus’aha”?