Hmm… kalo saya punya logika lain… (ini pribadi ya)
kenapa kita harus (tetap) pakai software bajakan (terutama Microsoft)?
1. Karena sumberdaya iptek tidak semestinya dikomersialisasikan…
2. Kita negara berkembang, kalau kita ‘taat’ memakai software komersil legal, sampe kapanpun kita akan jadi konsumen yang tergantung dengan produk mereka.
3. Sekali lagi kita negara mis… eh… berkembang, meski berhadapan dengan tingginya pembajakan dibeberapa negara (rusia, cina, indonesia, vietnam dll) Microsoft (dan partner2nya) sudah cukup mengeruk keuntungan. Mereka tetap untung kok meskipun pembajakan di negeri ini tinggi. Anggap saja itu kompensasi dari sumberdaya alam kita yang sudah di keruk habis-habisan oleh US dan negara maju lainnya.
4. Ini logika ekstrim saya satu lagi, Rata2 produsen software komersil (terutama lingkaran microsoft) termasuk dalam daftar penyumbang Israel yang notabene sebagian digunakan untuk membeli peluru yang diarahkan pada saudara-saudara saya seiman di Palestina. Dengan saya menggunakan software bajakan, maka saya ikut membantu mengurangi jumlah peluru yang digunakan untuk membunuh muslim di palestina tersebut… (ngghhh… i guess?)
poin keempat hanyalah semacam pembenaran terhadap software bajakan. mau alasan apapun yang namanya pembajakan tetap saja buruk.
hihiihi.. bener juga mas ardee
kalo boleh saya nambahin, mungkin jadi alasan ke-5…
bagi bangsa ini, membajak itu kan udah jadi kultur
masak membajak dilarang di saat yang sama orang-orang gembar-gembor kampanye pelestarian budaya bangsa… apa nggak ironis namanya
kultur membajak sudah diturunkan dari sejak jaman mbah moyang, jangankan software, sawah aja dibajak kok
peace..
ttd, Pak Carik Gembirakata
Pak Cariks last blog post..The Bank Job [2008]
Koq, semua alasan nya saya engga setuju yach … Anti alasan nya adalah :
1.Sumber daya Iptek bisa saja di komersial kan. Membuat software proprietary, sah-sah aja.
2.Jika tidak kuat beli software legal, tidak harus membajak, gunakan software Open Source/Linux.
3. Itu sama dengan “Kita naik Ojek, tukang Ojek nya maki-maki kita, terus kita engga bayar ongkos ojek nya”. Kita tetap aja salah.
4. Microsoft penyumbang Israel …? Masa seeh ..?!!. Kalo tidak bisa atau tidak mau beli software legal, tetap aja, Membajak tetap tidak di benarkan.
Satu lagi, silah kan lihat blog http://www.sofwansan.blogspot.com. Artikel terakhir, ada opini yang berhubungan dengan produk Microsoft. Tks
Sofwans last blog post..Sekali lagi, Kenapa masih mengutamakan Windows ?
Ok… Sekali lagi tulisan diatas sekadar opini pribadi…
Anda setuju ato tidak, saya pikir sah-sah saja…
Saya nggak bilang kalo anti opensource… saya sepakat sama software opensource dan GPL compatible… tapi kalo masalah bajak membajak, buat saya itu lebih sebagai gerakan perlawanan… terhadap Kapitalis raksasa Microsoft itu…
Sekali lagi, berbeda argumen sah-sah aja…
Ngomong2 logika tukang ojek… saya punya logika lain…
Misalnya alquran yang ada di genggaman kita, atau nangkring di kamar kita dikomersialisasi, Untuk baca sekian ayat kita harus bayar sekian dinar misalnya… apa anda setuju? Apa Allah pernah mengkomersialisasikan ilmunya? Apakah ulama mazhab kita pernah meminta keuntungan finansial dari kitab-kitab yang mereka hasilkan dengan usaha setengah mati jauh lebih sulit ketimbang proggrammer microsoft?