Web4Dummies[1] : selayang pandang ftp

Web4Dummies[1] : selayang pandang ftp…

[Markaz, 19 Juni 2007; “gw harus bs bli kompie sendiri…”]

Tulisan ini tidak lebih merupakan suatu resume (ringkasan hasil) belajar saya secara autodidak. Saya pun pernah ngeblank sama sekali tentang dunia web, apa lagi saya pertama kali mempelajarinya saat sama sekali tidak ada fasilitas komputer yang bisa mendukung proses belajar itu. Hal ini menjadi suatu hal yang saya sukuri, karena dengan begitu saya dapat belajar dari sisi yang paling fundamental. Begitu dominannya proses trial-and-error saya alami menjadi suatu ‘keindahan’ tersendiri karena menempa diri saya menjadi lebih sabar menghadapi kegagalan.

Bagi rekan-rekan di ITB/beberapa kampus lain mungkin proses download/upload via ftp sudah menjadi hal biasa. Karena protokol inilah yang kita gunakan untuk bertukar file antar komputer/laptop diseluruh jaringan LAN di ITB. Kita pun cukup familiar dengan software semacam Total Commander atau Windows Commander. Bagi yang ‘kurang kerjaan’ (baca: Advance) putty menjadi alternatif lain. Sayangnya kita memanfaatkan ftp hanya sampai sebatas itu saja. Untuk sekedar menyimpan sementara file kita, sharing software bajakan, film gratisan, MP3, e-book, komik scan atau bahkan bo*** (kalo ada, seperti dulu heboh-heboh ‘ftp-kamus’ jaman TPB).

Sekilas tentang FTP

File transfer protocol, atau disingkat dengan ftp adalah suatu jalur/media/alat untuk untuk proses transfer file dari suatu server ke server lain, atau dari suatu URL ke URL lain dalam jaringan internet. Protokol ini telah lama ada, bahkan mungkin hampir sama lamanya dengan keberadaan internet itu sendiri. Melalui prosedur inilah para web developer meletakkan file-file kelengkapan websitenya pada suatu hosting. Dengan ftp web mereka dapat mengerjakan situsnya secara offline, baru kemudian menguploadnya setelah situs tersebut siap di luncurkan.

Tidak semua hosting menyediakan akses ftp untuk mengupload file ke website, ada kalanya protokol yang mereka gunakan berbasis http (harus melalui file manager yang disediakan website. Namun seiring berjalannya waktu, hosting macam ini tidak terlalu disukai karena biasanya proses transfer file dilakukan satu-per-satu, sehingga menyulitkan bila jumlah filenya banyak. Apalagi dengan berkembangnya blog serta CMS, yang jumlah filenya yang begitu banyak.

Kita pun begitu dimanjakan dengan mayoritas ftp server kita yang dapat diakses anonymous dari dalam kampus. Jadi tidak perlu repot-repot memasukkan username atau password. Dampaknya adalah kita tidak terlalu familiar dengan eksistensi ftp di dunia web yang ada diluar kampus. Tetapi setidaknya kita tidak lagi belajar dari nol. Artikel ini ditulis sebagai panduan dan trigger bagi mereka yang ingin lebih mendalami lagi dunia web-development dari nol/blank samasekali. Dengan saya menulis ini bukan berarti saya jago atau sudah mumpuni dalam masalah ini. Mengupload file via ftp

Sesuai konteks sub-judulnya, saya akan membahas mengenai prosedur transfer file ini, terutama dalam konteks web-development. Setelah seorang web-developer (selanjutnya disingkat webdev) mengerjakan websitenya secara offline, agar dapat diakses oleh pengguna internet ia harus meletakkan filenya tersebut di suatu server (perangkat penyimpanan data yang selalu terhubung dengan jaringan internet). Cara yang populer adalah dengan menggunakan jasa hosting, baik gratisan maupun komersial. Untuk yang gratisan banyak pilihan yang bisa diambil, http://www.free-webhosts.com menyediakan informasi mengenai berbagai hosting gratis.

Sedikit panduan untuk yang baru memulai belajar/mencoba membuat website, langkah beserta tips dari saya adalah sebagai berikut:

  1. Buka situs free-webhosts.com, atau cari “free webhost” di google.
  2. Klik menu “free web hosting” di bagian kiri atas.
  3. Perhatikan spesifikasi webhost yang akan kita pilih, tentukan yang sesuai kebutuhan kita, atau lebih lengkapnya baca artikel ini.
  4. Jika waktu anda cukup panjang untuk online, pilihlah beberapa (2-4 webhost) hosting sekaligus, dan cobalah register kesemuanya. Jika tidak ingin, minimal mendaftarlah ke dua host agar anda dapat membandingkan kedua host dan mempelajari plus-minusnya sebagai studi kasus. (Saya menggunakan xphost (dulu), prohosts, freehostia dan webmaster-networks kesemuanya mensupport FTP).
  5. setelah kita temukan yang cocok, lihat profil dari perusahaan webhosting tersebut, dan klik link situsnya.
  6. Mendaftarlah, kemudian jangan lupa catat user account dan password anda. Umumnya akan ada email konfirmasi tentang data administratif website anda. Catat semuanya, terutama user name, password, alamat host, dan initial directory. Jika ada, catat pula nama database SQL anda, host SQL (ada yang cukup dengan local setting atau harus dengan URL lain), user name, dan password.
  7. Sebelum melakukan file transfer, cobalah untuk masuk/login ke control panel anda. Lihat dan pelajari konfigurasinya, terutama bagian “ftp manager”, PHP MyAdmin (database SQL anda), dan file managernya. Hal ini untuk mengecek peranti lunak yang digunakan dalam proses web development diatas, syukur-syukur kalo hosting kamu menggunakan net2ftp sebagai file manager, jadi gak perlu pake software ftp manager lagi.

Sampai disini, kita telah siap untuk mentransfer file kita ke ftp. Ada beberapa data yang harus kita masukkan secara benar ke ftp manager kita yaitu: nama user, password, alamat host kita (defaultnya adalah localhost/tergantung kebijakan dari webhost kita, bisa dilihat di cpanel), initial folder/ directory. Jika sudah benar klik “ok/connect”, tunggu beberapa saat. Akan muncul pesan teks jika kita telah tersambung. Segera lakukan transfer file dengan melakukan ‘drag-and-drop’ (klik-tahan-geser-lepas) file atau dengan menyorot file yang akan kita pindahkan (shift-klik/ctrl-klik) kemudian menekan tombol panah yang mengarah ke folder ftp kita. Akan berpindah ke ftp, prosesnya membutuhkan waktu apalagi jika koneksi internet kita memang agak lambat.

Ada yang perlu diperhatikan mengenai waktu akses. Untuk alasan keamanan, ftp server biasanya menerapkan waktu time-out, jika tidak ada aktivitas selama jangka waktu tertentu, maka secara otomatis koneksi/sambungan ke server akan terputus. Karena itu proses transfer dilakukan sesegera mungkin. Hal lainnya adalah jika kita mengakses internet melalui LAN, kemampuan untuk mengakses ftp ini tergantung pada kebijakan yang diterapkan administrator jaringan kita.

  1. Untuk kasus ITB, sulit untuk melakukan akses ftp luar kampus melalui software ftp manager yang umum. Beberapa waktu lalu saya menemukan solusinya (thanks to my new friend, andri@cisco.co.id/YM=jagoancisco) yaitu menggunakan fasilitas transfer ftp berbasis web seperti yang saya sebutkan diatas. Kita dapat menggunakan Net2ftp, ada beberapa situs yang memasang protokol ini, diantaranya andri (silakan datangi blognya langsung untuk info lebih lanjut), situs net2ftp, UGM dan hosting baru saya (http://ardee.wmn.cc/ftp).
  2. Untuk mencari situs yang membuka layanan ini anda tinggal mencarinya di google. Jika anda sudah cukup familiar menggunakan layanan dari situs-situs tadi, anda juga bisa menginstallnya sendiri di website anda. Sourcenya gratisan sehingga mudah ditemukan di internet. Yang cukup cepat dan baik: http://net2ftp.activeserver.com.br/index.php .
  3. untuk proses installasi sebenarnya dapat dilihat langsung di dalam paketnya, tapi akan saya bahas pula dikesempatan yang akan datang. Untuk cara penggunaannya relatif sama dengan penggunaan software ftp yang biasa jadi seharusnya tidak ada kesulitan yang berarti. Tapi jika ternyata anda tidak dapat connect ke ftp server anda, berarti ada masalah.
  4. silahkan cek kembali prosedur koneksi anda di cpanel webhost anda, jika diperlukan lihat pula menu help-nya atau jika ada, tutorial penggunaannya (prohost menggunakan net2ftp untuk file manager member mereka, beserta tutorialnya).

Mungkin itulah sedikit pengantar mengenai dunia transfer file melalui ftp. Apa yang saya tulis tidak lebih dari interpretasi saya saja terhadap apa yang saya pelajari secara autodidak. Jadi sangat mungkin ada mispersepsi, atau kesalahan penggunaan istilah dalam penulisan artikel ini. Oleh karena itu, saya mohon feedback dari anda yang menggunakan file ini. Anda berhak mengcopy-paste artikel ini, dengan tetap menghormati hak ciptanya.

Kolom curhat/refleksi

Sedikit renungan dari saya. Saya merasa bersyukur tidak masuk jurusan Informatika atau Sistem informasi atau sejenisnya. Karena dengan begitu ‘musuh’ yang harus saya taklukkan untuk belajar web-development adalah kemalasan saya serta rasa ingin tahu yang tak habis-habis, dan bukannya deadline waktu kuliah, tugas-tugas atau omelan dosen. Banyak hal yang saya dapatkan dalam pengembaraan saya didunia web ini, bahkan dalam waktu yang singkat 1-2 minggu ini saja.

Berulang kali gagal, error adalah hal yang sangat biasa dalam web-development apalagi web programming. Tetapi tidak pernah ada hal yang sia-sia dari proses tersebut. Semuanya saya pahami sebagai jalan yang ditunjukkan Allah agar kita menjadi pribadi yang lebih sabar dan dewasa dalam menghadapi benturan hidup ini (beraaatt…..).

Jadi bagi anda yang baru memulai belajar membuat website, jangan mudah berhenti/patah semangat. Kegagalan, hadapi saja dengan santai. Mungkin kita harus mengingat seorang thomas alfa edison yang butuh ribuan kali gagal untuk membentuk sebuah maha karya. Ada baiknya anda bergabung dengan komunitas seperti milis, atau berkenalan dengan para netter yang anda anggap sudah cukup berpengalaman. Saya merekomendasikan Mario, Andri, Jonru, dan Fatih Syuhud. Mereka beberapa orang yang telah cukup lama malang melintang didunia internet, bagus sebagai teman diskusi atau bertanya.

wassalam

Senja admirer

Mau tau update blog ini via email? Masukin email Kmu disini: Delivered by FeedBurner

internet marketing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *