Jika Esok Selalu Berarti Kematian
[Markaz, 26 Mei 2007; “Ada atau tiada, resah itu akan tetap ada”]
Jika esok selalu berarti kematian…. Tidak pernah ada alasan untuk berhenti tersenyum. Tak ada kata henti untuk membuat sekeliling kita tersenyum. Karena mungkin inilah kesempatan terakhir kita untuk meninggalkan kesan terindah bagi orang-orang disekitar kita.
Jika esok selalu berarti kematian…. Tidak pernah boleh ada kata cukup untuk berkarya. Mungkin tak pernah boleh ada kata puas dalam menggores catatan sejarah. Karena mungkin hanya ini waktu yang Allah sisakan bagi kita untuk menjadi pelaku sejarah.
Jika esok selalu berarti kematian…. Tidak pernah ada kesempatan untuk lelah berteriak lantang akan arti sebuah kebenaran. Tak juga untuk sejenak letih mengerang melawan ketertindasan. Karena mungkin hanya itu jalan yang tersisa bagi kita untuk menapak jejak penghuni surga.
Jika esok selalu berarti kematian…. Tidak ada pilihan selain bergegas membenah setiap alpa yang tercecer sepanjang jalan hidup kita. Tidak boleh ada lagi penundaan untuk setiap maaf yang harus terucap. Karena mungkin hanya celah itulah kesempatan untuk memohon keringanan di akhirat kelak.
Jika esok selalu berarti ajal untukku, maka senja harus selalu menjadi akhir terindah dengan pelangi menghiasinya. Setiap gores tulisan ini harus selalu menjadi catatan indah tentang hari-hari yang menakjubkan dalam hidupku. Setiap ucap harus membawa limpahan hikmah yang tak habis-habis dan menjadi inspirasi. Bahwa tulisan ini harus senantiasa membawa senyum bagimu…. siapapun kamu. Karena kuingin setiap tulisan ini berarti sejuta kesan bagimu…. siapapun engkau.
Sayang sekali aku senantiasa lupa bahwa hari ini hari terakhirku, yang seharusnya selalu menjadi hari terindah. Karena itu aku selalu iri dengan senja….. yang tidak jua berhenti memancarkan indah walau gelap malam senantiasa mengintainya. Yang seakan senantiasa mengajak untuk tidak berhenti menciptakan pelangi indah bagi dunia. Karena itu aku gundah, Senja…..!
mati ga usah dikhawatirkan, karena hal paling pasti yang bakal dialami manusia adalah kematian, betul ga?!—btw ar, berhubung saya orangnya simplifier:blog aktif saya jadi yang di blogsome (kangzamzam.blogsome.com)
ok… zam udah ditaro linknya di blog saya….justru mksudnya memacu untuk jadi yang terbaik di saat2 terakhir…. gitu lho.