VMJ deui… VMJ deui…

Damn…. VMJ deui…
VMJ deui…..

Kalo ada rasa sakit yang paling menakutkan buat aku sekarang, maka itu
adalah VMJ. Dua tahun kemarin dan juga sekitar setahun lalu hal ini pernah
menyerang. Aku bersyukur bahwa yang terjadi bukan hubungan resiprokal.
Alhamdulillah hanya berbentuk sesuatu kekaguman, yang gak berlanjut dengan
apa-apa. Tapi suerrr…. dah perasaan kayak
gitu tuh SAMPAH BANGET
, awalnya nikmat, tapi menghancurkan. Dan itu telah
menggoreskan suatu trauma di diri ini. Terus terang aku takut rasa itu datang
lagi. Aku takut itu tidak saja mengacaukan kehidupan ku, tapi juga “bangunan
yang telah dibangun belasan tahun ini”.

Aku telah melihat dengan mata kepalaku sendiri betapa destruktifnya virus
ini. Entah telah berapa banyak hak orang-orang untuk tercerahkan dengan dakwah
ini, tak tertunaikan karena rusaknya sistem yang ada. Begitu berpengaruhnya virus
ini telah membusukkan otak sehingga hanya rasionalitas dan nafsu yang meraja,
dan lupa akan bingkai manhaj dan kaidah syar’I yang seharusnya dijunjung tinggi.
Maka muncullah argumen-argumen tak obyektif dan kurang perhitungan.

Dan, akhirnya hal itu mulai menunjukkan gelagat terjadi kembali. Terus
terang, aku rasanya pengen banget marah sama diriku sendiri. Aku coba mikir,
sebenarnya emangnya apaan yang salah dengan diriku? Aku udah berusaha teriak
keras-keras didalam hati “CUT…. CUT… GAK BOLEH ADA LAGI HAL KAYAK
GINI…!!”. Aku berusaha untuk mengingat-ingat bahwa VMJ ADALAH HAL TERBODOH
YANG PERNAH AKU ALAMI DALAM KEHIDUPAN KU DIKAMPUS.

Sekarang aku memutuskan untuk gak percaya bahwa perasaan2 macam itu bisa
dikelola dan disinergiskan dengan aktivitas da’wah. Cuma ada satu kata untuk
VMJ yaitu CUT!! Aku berusaha untuk tetap sadar bahwa Ukhuwah dan kenikmatan
berjamaah yang aku rasakan sekarang jauh tak ternilai harganya dibanding dengan
perasaan CEMEN macam itu. Terlalu mahal harga yang harus dibayar untuk sebuah
luapan nafsu yang baru aku sadari, aku sendiri bingung, harus diapakan perasaan
itu kalo sudah terlanjur ada.

 

Pokoknya…. sekarang mah banyak2an tilawah aja….. semoga tuh penyakit
ilang.

Amien.

Wassalam.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *