Heran, katanya kampus teknik terbaik, tapi apa iya, kader-kader ITB adalah kader yang sukses terdidik jadi andalannya masyarakat?
saya masih melihat yang namanya tipikal KADERISASI himpunan sekarang adalah masih terkungkung dalam kultur, jalan ditempat atau sepertinya mundur.
sudah jadi rahasia umum soal “depan-belakang”, pantes aja kaderisasi mundur, yang ada dipikiran massa elit kemahasiswaan tidak beranjak dari hanya soal “pokoknya asal jangan si “ANU””. akhirnya pemilihan ketua jadi ajang plot-plotan. trus salah siapa kalo semakin banyak yang berpendapat satu itb hanya sekedar omong kosong belaka. kemahasiwaan tidak memberi manfaat berarti bagi mereka.
Sepertinya yang namanya kepentingan politis, memang sulit untuk dikikis. hal tersebut akan tetap selalu ada di kemahasiswaan kita. tapi persaingan yang terjadi saya pikir,sangat-sangat bisa di jalani dengan cara yang fair-fair saja.
mutu kader yang bersaing harus ditingkatkan. saat frame kompetisi seperti itu terbentuk, ada langkah selanjutnya yang harus di jalankan, meletakkan satu prinsip di otak masing-masing pihak:”siapapun yang maju, visi pergerakan kemahasiswaan harus memiliki arah yang jelas.”.
saya yakin di masing-masing kepala kader kemahasiswaan ITB (tentunya yang benar-benar ada frame kemahasiswaan didalam aktivitasnya) ada sebuah impian bagaimana semestinya “kendaraannya” bergerak kedepan.
itulah yang seharusnya dipikirkan dalam sudut pandang “mereka sebagai Kader” bukan “mereka sebagai Agen suatu Kepentingan”.